Energi listrik

A. Gejala Kelistrikan
  Gejala listrik pertama kali ditemukan oleh orang Yunani bernama Thales Miletus pada tahun 585 SM. Pada waktu itu, Thales Miletus menemukan batu ambar. Jika batu ambar digosok-gosokkan pada sepotong kain wol, batu tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang terdapat di sekitarnya, misalnya bulu-bulu ayam. Gejala kelistrikan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: statis dan dinamis.

1. Listrik Statis
  Gejala kelistrikan dapat kamu amati pada beberapa benda, seperti sisir plastik, balon, atau penggaris plastik. sebelum digosok-gosokkan, sisir plastik tidak dapat menarik sobekan kertas. Setelah digosok-gosokkan ternyata sisir plastik dapat menarik sobekan kertas. Mengapa demikian?
  Setiap benda mempunyai dua muatan, yaitu muatan positif dan negatif dengan jumlah yang sama. Jika benda tersebut digosokkan, maka akan terjadi perubahan muatan Pada saat sisir plastik digosokkan pada rambut, muatan negatif pada sisir plastik akan bertambah. Ketika sisir plastik didekatkan pada kertas, muatan negatif pada kertas menjauhi sisir sehingga sisi kertas yang dekat sisir menjadi lebih positif. Akibatnya kertas akan tertarik oleh sisir plastik. Tarik-menarik antara muatan pada sisir dan kertas disebut gaya listrik (tarik-menarik): Muatan listrik yang terkandung dalam sisir plastik tidak mengalir sehingga disebut listrik yang diam atau listrik statis.Energi listrik yang dihasilkan bersifat sementara dan tidak dapat dialirkan sebagai sumber tenaga.

2. Listrik Dinamis
  Energi listrik mengalir (listrik dinamis) adalah energi listrik yang dapat pindahkan/diubah menjadi bentuk energi yang lain sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan manusia.
  Energi listrik adalah energi yang dihasilkan dari sumber pembangkit listrik. Energi listrik yang mengalir dinamakan arus listrik. Ada dua jenis arus listrik, yaitu arus listrik searah atau DC (Dired Current) dan arus listrik dua arah atau arus listrik bolak-balik atau AC (Alternating Current). Alat yang dapat mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah disebut transformator.
  Arus listrik dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya melalui media perantara atau penghantar. Bahan-bahan yang dapat menghantarkan energi listrik disebut konduktor, sedangkan bahan-bahan yang tidak dapat menghantarkan energi listrik disebut isolator. Bahan konduktor contohnya besi, baja, tembaga, timah, dan aluminium. Adapun bahan isolator contohnya kayu, plastik, karet, ketas, dan asbes.


B. Sumber Energi Listrik
  Sumber listrik adalah alat listrik yang dapat menghasilkan arus listrik atau energi listrik.
Beberapa sumber listrik yang sering digunakan di antaranya batu baterai, akumulator, dinamo
dan generator.

1. Baterai
  Batu baterai atau baterai kering terdiri atas wadah seng yang berisi campuran selmiak, serbuk arang, batu kiwi serta batang karbon. Zat-zat kimia tersebut bereaksi sehingga wadah seng menjadi kutub negatif dan batang karbon menjadi kutub positif. Perbedaan tegangan antara kutub positif dan kutub negatif sebanyak 1,5 volt.
  Jika baterai kering dipakai, kekuatan listriknya akan semakin melemah yang akhirnya akan habis. Baterai ini tidak dapat digunakan lagi. Pada saat baterai kering digunakan terjadi perubanan energi kimia menjadi energi listrik.

2. Generator dan Dinamo
  Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar maka dibuatlah pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan generator listrik besar dengan menggunakan berbagai macam tenagapenggerak. Energi listrik yang dihasilkan oleh dinamo relatif kecil, sedangkan energi listrik yangdihasilkan oleh generator relatif besar.
  Dinamo sepeda terdiri atas kumparan kawat dan magnet U. Dinamo dipasang dekat ban sepeda
sehingga berputar bersama dengan roda sepeda. Perputaran roda dinamo akan menghasilkan energi listrik untuk menyalakan lampu sepeda. Semakin kencang putaran dinamo maka semakin terang lampu sepeda menyala.

3. Akumulator
  Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal peroksida yang
dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif aki, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
  Setelah akumulator digunakan beberapa lama, kemampuannya menghasilkan energi listrik semakin berkurang dan akhirnya habis. Kemampuannya dapat diperbaharui kembali dengan cara melakukan penyetruman. Caranya, kutub positif aki dihubungkan dengan kutub positif dan kutub negatif aki dihubungkan dengan kutub negatif sumber listrik searah lainnya. Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan pada saat penyetruman terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.


C. Rangkaian Listrik
  Susunan dari berbagai alat-alat listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik disebut rangkaian listrik. Rangkaian listrik dapat menyalakan lampu jika lampu dan sumber listrik disusun dalam
rangkaian tertutup atau satu sama lain saling berhubungan.
  Agar listrik dapat dimanfaatkan, energi listrik harus dihubungkan dengan alat-alat listrik. Alat-alat listrik tersebut misainya bohlam, sakelar, sekring, dan sebagainya. Hubungan alal-alat istik tersebut
Rangkaian listrik. Rangkaian listrik dibagi menjadi dua, yaitu rangkalan listrik tertutup dan rangkaian listrik terbuka. Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik di mana arus listrik dapat mengalir sedangkan rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian listrik di mana arus Istrik tidak dapat mengalir, Kita mengenal tiga jenis rangkaian listrik, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel,
dan seri-paralel atau rangkaian campuran.

1. Rangkaian Seri
  Rangkaian listrik yang disusun secara berurutan atau tanpa ada percabangan di antara dua kutub sumber listrik disebut rangkaian listrik seri. Kelemahan rangkaian seri adalah jika salah satu lampu putus atau padam maka lampu yang lainnya juga pasti padam.

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian listrik yang disusun secara sejajar atau dengan percabangan di antara dua kutub sumber listrik disebut rangkaian listrik paralel. Keunggulan rangkaian paralel adalah jika satu lampu putus atau padam maka lampu yang lainnya tidak turut padam. Peralatan listrik di rumah-rumah umumnya menggunakan rangkaian paralel.

3. Rangkaian Seri-Paralel
  Rangkaian listrik campuran adalah rangkaian listrik gabungan antara rangkaian listrik seri dan paralel.


D. Manfaat Energi Listrik
  Memanfaatkan energi listrik berarti mengubah energi listrik menjadi bentuk-bentuk energi lainnya.
Dengan menggunakan energi listrik, kita banyak mendapatkan kemudahan, misalnya:

1. Energi listrik berubah menjadi energi kalor/panas, contohnya setrika listrik. Setrika listrik lebih mudah dipakai dibandingkan dengan setrika konvensional yang menggunakan arang yang dibakar.

2.Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contohnya bola lampu atau lampu neon.
Bandingkan betapa rumitnya jika kita menggunakan lampu petromak atau lampu minyak yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Pada lampu petromak terjadi perubahan energi kimia menjadi energi cahaya.

3.Energi listrik menjadi energi gerak, contohnya kipas angin. Bandingkan jika kita menggunakan kipas, maka tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan terjadi perubahan energi kimia dari makanan menjadi energi gerak.





















Posting Komentar untuk "Energi listrik "